Sabtu, 06 Maret 2010

prospektus aremania

Saya sangat appreciate terhadap perjuangan manajemen Arema Malang yang baru saja berjuang menyelamatkan nama besar Arema Malang dari masa kritisnya setelah PT. Bentoel melepas kepemilikannya.

Aremania

Bukan itu saja, saya juga angkat topi terhadap komitmen tim manajemen yang ingin membangun tim Arema Malang menjadi lebih baik lagi untuk jangka panjang, artinya tim manajemen menerapkan strategi yang mampu menarik berbagai pihak untuk ikut andil dalam membesarkan nama Arema Malang yang dikelola secara professional.

Jika kita melihat sepak terjang tim manajemen yang telah ditempuh selama ini, tim manajemen berusaha mewujudkan komitmen tersebut agar tidak hanya sekedar di bibir saja.

Kesuksesan mempertahankan title sebagai tim paling professional di tanah air, perekrutan pemain muda yang potensial, tim manajemen yang diduduki oleh orang-orang yang memiliki kompetensi dan loyalitas yang tidak diragukan lagi, dan beberapa reformasi prosedur operasional (launching tim Arema Malang yang dikemas dalam acara yang lebih dekat dengan Aremania, perbaikan sistem ticketing, dsb) adalah bukti nyata dari proses mewujudkan komitmen tersebut.

Saya menilai ini adalah awal yang baik untuk perjalanan tim Arema Malang sejak dipegang oleh manajemen yang baru. Sebagai tim profesional yang berhabitat di lingkungan yang kurang profesional, bisa dipastikan tim Arema Malang adalah barometer sepak bola Indonesia di mata dunia.

Ini adalah amanah dan tanggung jawab moral yang harus diemban oleh seluruh komponen tim Arema Malang, baik tim manajemen, pemain, maupun suporter Aremania. Seluruh komponen tim Arema Malang diharapkan mampu bersikap professional dalam menjalankan fungsinya masing-masing sebagai konsekuensi dari title tersebut.

Tim manajemen diharapkan mampu mengelola tim secara professional, para pemain diharapkan mampu menampilkan permainan yang sportif, dan para suporter Aremania diharapkan mampu memberikan dukungan yang berkualitas terhadap tim Arema Malang.

Melihat kondisi di atas, sudah menjadi kewajiban kita semua sebagai suporter dalam mendukung setiap langkah tim manajemen dalam mewujudkan komitmen di atas. Sebagai tim professional, tim Arema Malang sebaiknya menerapkan program-program kerja yang mendukung terciptanya industri sepak bola modern dalam usaha membangun tim.

Jika rakyat Indonesia sangat mengandalkan tim-tim lain yang ada di Indonesia dan regulator sepak bola nasional dalam membangun sepak bola modern di Indonesia, maka bisa diperkirakan harapan tersebut akan terwujud dalam jangka waktu yang relatif lama.

Masih banyaknya tim-tim Indonesia yang masih mengandalkan uang rakyat sebagai sumber utama pendapatan klub, penyelenggarakan kompetisi yang masih jauh dari kata sempurna, minimnya nilai sportifitas para pemain dan pengadil di lapangan, konflik kepentingan antara klub dan timnas, dan masalah-masalah lainnya adalah alasan utama dari pernyataan saya di atas.

Pemain-pemain Arema sebelum launching

Melihat potensi besar yang dimiliki Arema Malang, saya yakin tim Arema Malang mampu menjadi pelopor dalam membangun sepak bola modern di Indonesia.

Memasuki era sepak bola modern, investor adalah sesuatu yang tidak bisa dianggap sebelah mata. Investor memegang peranan penting dalam membangun iklim sepak bola modern. Seorang investor yang cerdas pasti akan memilih klub yang memiliki prospek yang baik sebelum menanamkan dananya dalam klub tersebut.

Inti dari sebuah investasi adalah adanya return yang menguntungkan dengan risiko yang minim. Oleh karena itu, seluruh komponen tim diharapkan mampu mempercantik performance Arema Malang agar mampu menarik investor potensial sehingga tim Arema Malang bisa lebih baik lagi.

Banyak cara yang bisa ditempuh dalam usaha mempercantik performance Arema Malang, antara lain: mengoptimalkan profitabilitas tim Arema Malang, menguatkan branding tim Arema Malang, mengukir prestasi dalam setiap kompetisi yang diikutinya, dan meningkatkan kualitas Aremania yang notabene sebagai konsumen utama.

1. Mengoptimalkan profitabilitas tim Arema Malang
Guna memperoleh profit yang optimal, tim manajemen diharapkan mampu memaksimalkan pendapatan dan mngatur setiap pengeluaran secara efisien. Jika kita mengamati klub-klub sepak bola modern di Eropa, maka setidaknya kita bisa menemukan 3 (tiga) sumber pendapatan utama, yaitu:

a. Ticketing
Memiliki supporter fanatik seperti Aremania, pendapatan yang berasal dari penjualan tiket pertandingan kandang adalah sumber utama pendapatan tim Arema Malang. Pada sektor ini, Aremania memegang peranan penting dalam pengoptimalannya. Tentunya kita masih ingat pernyataan manajemen sebelumnya yang mengatakan bahwa penerimaan tim melalui tiket, sponsor dan hak siar hanya mengcover 15% dari total pengeluaran.

Jika kita sedikit flash back ke belakang, memang harus kita akui bersama bahwa Stadion Kanjuruhan hanya akan dipenuhi oleh para Aremania ketika menghadapi tim-tim besar saja. Memasuki kompetisi ISL 2009/2010, saya sangat yakin bahwa para Aremania akan selalu memadati Stadion Kanjuruhan untuk mendukung langsung partai kandang Arema Malang. Pendapat saya tersebut didasari oleh banyaknya para Aremania yang menginginkan tim Arema Malang tetap berada di Malang ketika ditempa krisis keuangan beberapa bulan yang lalu.

Menurut pernyataan Direktur PT. Arema Indonesia, Bapak Gunadi Handoko, dalam acara launching tim Arema Malang 2009/2010 sebagaimana dilansir Jawa Pos mengatakan, pihaknya mengapresiasi sambutan Aremania. Kehadiran Aremania tentu memotivasi pemain Arema untuk bisa meraih kemenangan di setiap pertandingan.

Apalagi dalam musim kompetisi 2009-2010, ysayaan menargetkan masuk papan atas. Selain itu, PT Arema Indonesia saat ini membutuhkan dukungan Aremania. Kehadiran Aremania itu tentu tidak hanya menjadi suporter, tetapi juga mendukung finansial tim dengan tertib membeli tiket. Ketertiban Aremania dalam membeli tiket bisa membantu biaya operasional PS Arema yang saat ini masih kekurangan dana sekitar Rp 7,5 miliar. Sebab, Arema musim ini hanya mendapatkan suntikan dana sponsor dari PT Bentoel Rp 7,5 miliar.

Aremania

Melihat kondisi di atas, para Aremania diharapkan memiliki komitmen moral terhadap tuntutan yang dikumandangkan bersama agar tim Arema Malang tetap survive. Sekarang, para Aremania diharapkan mampu menjaga komitmennya untuk selalu mendukung tim Arema Malang.

b. Sponsorship
Pada sumber pendapatan melalui sponsorship berarti sudah mencakup pendapatan dari sponsor yang menjadi mitra tim Arema Malang, hak siar dari televisi dan hasil penjualan merchandise. Menurut saya, pendapatan dari sponsor dan penjualan merchandise adalah sebuah lahan potensial yang bisa dioptimalkan oleh tim manajemen untuk menambah kekuatan financial di tubuh tim Arema Malang.

Pendapatan Sponsor

Menurut saya ada beberapa langkah nyata yang bisa dilakukan oleh seluruh komponen tim Arema Malang dalam mengoptimalkan sektor ini. Tujuan utama dari pihak sponsor bekerja sama dengan tim sekelas Arema Malang adalah untuk membuat citra dan mendongkrak penjualan produknya.

Berdasarkan tujuan tersebut, Aremania dan masyarakat lainnya adalah target utamanya. Sebelum memutuskan untuk bekerja sama dengan tim Arema Malang, pihak sponsor pasti memerlukan data-data yang akurat untuk menganalisis keuntungan dan kerugian dari kerja sama tersebut. Jika kita melihat fakta yang terjadi di tubuh Aremania sekarang, pihak sponsor pasti kesulitan memperoleh data-data yang akurat guna proses analisisnya.

Siapa yang bisa menjawab pertanyaan mengenai: Berapa jumlah pasti supporter Aremania di seluruh dunia? Bagaimana dengan keragaman demografi, geografi, psikografi dan perilakunya? Data-data di atas sangat diperlukan oleh pihak sponsor dalam melakukan analisis segmentasi pasar produknya.

Segmentasi pasar adalah studi untuk mengelompokkan pasar ke dalam kelompok-kelompok yang lebih homogen sehingga perusahaan dapat mengetahui profil konsumen yang akan dituju. terdapat beberapa variabel pengelompokan yang bisa digunakan di antaranya berdasarkan: demografi, geografi, psikografi dan behavior/perilaku.

Variabel umum dalam demografi adalah gender, kisaran usia, status ekonomi dan social (SES), pendidikan, pekerjaan. Adapun, psikografi lebih ke arah gaya hidup dan penampilan pribadi (personality). Perilaku sebagai variabel mengarah kepada frekuensi dan cara penggunaan, manfaat yang dicari, tingkat keterikatan atau loyalitas terhadap merek (brand).

Apabila perusahaan telah mengetahui target pasarnya, maka strategi pemasaran perusahaan dapat terfokus pada target pasar dan perusahaan dapat menempatkan produk secara tepat di benak konsumen.

Menurut Philip Kottler (1980), proses pemasaran yang berhasil terdiri dari serangkaian langkah yang berkesinambungan terdiri atas tiga tahap yaitu segmentasi, targeting dan positioning. Segmentasi pasar pada dasarnya adalah suatu strategi untuk memahami struktur konsumen. Sedangkan targeting atau menentukan target pasar adalah persoalan bagaimana memilih, menyeleksi dan menjangkau konsumen. Setelah pasar sasaran dipilih, maka proses selanjutnya adalah melakukan positioning yaitu suatu strategi untuk memasuki jendela otak konsumen.

Jika para Aremania mampu menyediakan data-data tersebut, tentunya ini akan menjadi nilai tambah tim Arema Malang di mata pihak sponsor dan investor untuk ikut membantu pendanaan demi keberlangsungan tim Arema Malang. Jika kita melihat dunia usaha saat ini, mayoritas perusahaan besar selalu memiliki website yang mengandung berbagai informasi yang dibutuhkan oleh para stakeholders sehingga memudahkan untuk dilakukan analisis.

Sekarang ini, kita bisa menjumpai beberapa website yang dikembangkan oleh Aremania. Kondisi tersebut merupakan sarana potensial yang bisa kita optimalkan untuk mengakomodir kepentingan tersebut. Langkah ini juga merupakan langkah nyata dalam membantu tim manajemen untuk mencari investor dan sponsor yang menjadi mitra usaha demi kemajuan tim Arema Malang.

Arema

Hak siar televisi

Mengenai sumber pendapatan melalui hak siar televisi sepertinya tim Arema Malang sangat bergantung dengan PT. Liga Indonesia sebagai regulatornya. Saat ini, iklim pesepakbolaan dan dunia pertelevisian di Indonesia masih belum menunjang untuk pengoptimalan sektor ini.

Merchandise

Pendapatan melalui penjualan merchandise adalah lahan basah yang bisa dioptimalkan oleh tim manajemen untuk menciptakan arus kas masuk ke tim Arema Malang. Sangat ironis, jika tim sebesar Arema Malang yang memiliki suporter fanatik dan mandiri tidak pernah menikmati hasil penjualan merchandise yang berbau Arema Malang. Jika kita pergi ke stadion Kanjuruhan untuk menyaksikan laga home tim Arema Malang, mungkin kita bisa menghitung dengan jari berapa supporter yang tidak menggunakan merchandise yang berbau Arema Malang.

Menurut saya, sudah saatnya tim manajemen segera mengoptimalkan sumber pendanaan ini. Masalah yang sering muncul adalah adanya konflik yang ditimbulkan oleh Aremania sendiri. Jika kita cermati dengan bijaksana, selama ini yang merasakan manisnya laba penjualan merchandise yang berbau Arema Malang adalah para Aremania sendiri.

Saya juga kurang begitu paham, apakah para Aremania tersebut juga menyisihkan sebagian pendapatannya untuk disalurkan kepada tim manajemen sebagai bentuk pembayaran royalti. Jika memang tim manajemen Arema Malang tidak bersedia mengoptimalkan sumber pendapatan melalui sektor ini dengan alasan tidak ingin terjadi conflict of interest dengan para Aremania, maka sebaiknya harus dicarikan win-win solution yang tidak merugikan kedua belah pihak.

Berdasarkan kondisi di atas, saya berpendapat bahwa sebaiknya tim manajemen segera menjalin kerja sama dengan salah satu produsen atau konsorsium produsen yang selama ini memproduksi merchandise yang berbau Arema Malang demi tercapainya tujuan bersama. Pembuatan suatu brand resmi dari tim manajemen merupakan solusi untuk membantu penciptaan aliran dana ke tubuh tim Arema Malang.

Saya yakin, para Aremania pasti akan lebih memilih membeli merchandise dengan brand resmi walaupun harganya lebih mahal karena para Aremania juga ingin berpartisipasi aktif membantu keuangan tim Arema Malang. Jika tim manajemen belum mengoptimalkan sektor ini, maka Aremania yang selama ini menikmati manisnya laba penjualan merchandise yang berbau Arema Malang sebaiknya bersedia menyisihkan sebagian labanya untuk tim Arema Malang.

Transfer fee

Pendapatan melalui transfer fee sebaiknya segera diadopsi oleh tim manajemen Arema Malang. Walaupun sistem kontrak pemain lebih dari satu tahun belum lazim diaplikasikan di dunia pesepakbolaan tanah air, tim manajemen sebaiknya berani mendobrak tradisi tersebut. Kita harap maklum jika tim manajemen belum melakukan sistem tersebut di tahun ini sebab memang saat ini tim manajemen masih fokus terhadap masalah keberlangsungan tim. Jika tim Arema Malang sudah memiliki kekuatan keuangan yang baik, saya berharap sistem tersebut bisa diadopsi oleh tim manajemen.

Selain faktor keuangan, kendala utama yang harus dihadapi dari pengaplikasian sistem tersebut adalah ketidakpastian jadwal yang kompetisi yang dibuat oleh regulator sepak bola nasional sehingga sering kali jeda kompetisi berlangsung sangat lama dan merugikan klub yang telah mengontrak pemain. Sebagai tim profesional yang berhabitat di lingkungan yang kurang professional, tim Arema Malang sebaiknya tidak selalu beradaptasi dengan segala kondisi tersebut. Saya berharap tim Arema Malang selalu menjadi ujung tombak bagi kemajuan sepak bola nasional

2. Menguatkan branding tim Arema Malang

Saya berpendapat bahwa branding tim Arema Malang dan Aremania adalah yang terbaik jika dibandingkan dengan klub-klub sepak bola dalam negeri. Pendapat di atas bukanlah sebuah pendapat yang bermuara pada fanatisme semata. Karakter permainan yang khas, prestasi yang telah diraih, kreativitas Aremania yang telah diakui oleh PSSI, fanatisme dan loyalitas Aremania dalam mendukung tim, kuantitas Aremania yang besar dan menyebar di berbagai penjuru dunia, kemandirian Aremania yang disertai keikhlasan, hubungan baik Aremania yang terjalin dengan supporter lain, dan sebagainya adalah bukti yang mendukung pernyataan di atas. Semua potensi positif yang dimiliki oleh semua komponen tim Arema Malang masih bisa dikembangkan lebih lanjut sehingga mampu meningkatkan branding tim Arema Malang yang selanjutnya mampu menarik investor potensial demi kemajuan tim Arema Malang.

3. Mengukir prestasi dalam setiap kompetisi yang diikutinya

Selain faktor kesehatan financial, parameter utama dalam menilai keberhasilan sebuah klub dalam menjalani kompetisi adalah pencapaian prestasi klub tersebut. Semakin banyak prestasi yang diukir oleh sebuah klub akan memberikan nilai plus bagi klub tersebut baik di mata supporter, investor maupun sponsor. Para Aremania pasti akan semakin antusias datang langsung ke stadion jika tim Arema Malang sering meraih kemenangan dalam setiap pertandingan. Seiring dengan prestasi yang diraih dan diikuti dengan meningkatnya profitabilitas klub, maka akan semakin banyak juga investor yang tertarik untuk menanamkan dananya di klub Arema Malang. Nilai kontrak dengan pihak sponsor pun bisa dipastikan akan meningkat seiring dengan pencapaian prestasi yang mampu diraih oleh klub.

4. Meningkatkan kualitas Aremania

Kualitas yang saya maksud di sini adalah sangat luas, yang terdiri dari: kreatifitas, loyalitas, kepedulian, kemandirian, kekompakan, koordinasi, dan nilai-nilai positif lainnya. Point yang coba saya bahas di sini adalah koordinasi para Aremania. Saya sangat tertarik dengan keunikan supporter Aremania yang tetap survive dan kompak dalam memberikan dukungan walaupun tanpa dipimpin oleh seorang ketua dan saya berharap keunikan tersebut akan tetap terjaga selamanya. Di balik keunikan tersebut, saya melihat masih terdapat sebuah kelemahan dalam hal koordinasi. Begitu banyaknya korwil Aremania yang tersebar di seluruh dunia saat ini kurang terkoordinir dengan baik. Saya berpendapat bahwa setiap setahun sekali diadakan pertemuan yang mengakomodir semua korwil dalam sebuah pertemuan besar di Malang. Pertemuan tersebut bisa dikemas dengan acara seperti Jambore Supporter, musyawarah untuk membicarakan program-program demi perbaikan Aremania, reuni bersama, atau dengan acara lain yang bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi sesama Aremania.

Tentunya beberapa langkah di atas tidak akan pernah terealisasi tanpa adanya partisipasi aktif dari para Aremania. Marilah kita bersama-sama membangun sebuah pondasi yang kuat demi tegaknya tim Arema Malang untuk kita wariskan kepada para Aremania generasi mendatang.

Salam satu jiwa, Arema.

Pustaka:
Philip Kotler, Principles of Marketing, Prentice Hall, New Jersey, 1980.
www.jawapos.co.id



Dikirim oleh Kami Arema, kirimkan artikel anda seputar Arema dan Aremania melalui email redaksi@ongisnade.net untuk dimuat di Tribun Aremania Ongisnade.net

Jumat, 05 Maret 2010

AREMA CIKARANG FC


AREK MALANG tentu tak bisa lepas dari sepakbola,hal ini pula yang ada di AREMANIA CIKARANG yang menjadikan sepakbola sebagai wadah untuk kumpul-kumpul dulur sesama arek malang yang merantau di cikarang.
AREMA CIKARANG FC awal dibentuk tahun 2000 dengan fasilitas(kostum) seadanya dan yang ikut serta berpartisipasipun hanya segelintir orang saja.seiring berjalannya waktu semakin banyak yang ikut bergabung di AREMA CIKARANG FC ini.
Seringnya melakukan latih tanding melawan pabrik-pabrik di kawasan industri jababeka ,kawasan ejip maupun latih tanding juga dengan penduduk/kampung asli cikarang dan seringnya AREMA CIKARANG FC ikut serta turnamen sepakbola(tarkam)membuat nama AREMA begitu familiar didaerah cikarang.
Prestasi terbaik AREMA CIKARANG FC adalah juara 1 turnamen sepakbola di cikarang baru dan juara 1 turnamen futsal pasir di senayan yang diadakan oleh tv-7(sekarang trans7).
AREMANIA CIKARANG juga melakukan sparing dengan AREMA SUKAPURA dan AREMA KARAWANG dengan tujuan utama tentu bertemu dulur-duluk wong malang,jadi kalah menang tidak jadi tujuan utama.
Dan sekarang AREMA CIKARANG FC masih exist dan akan terus berjalan,hal ini tak lepas dari kekompakan AREMANIA CIKARANG yang hobi bola dan juga adanya sponsor dari bp HERI,sam Yadi singo,WERGUL dan LAGIO JAYA yang sudah membuatkan kostum bola untuk AREMA CIKARANG FC dan yang pasti biaya operasional dengan saweran seusai pertandingan.
Tentunya semua ini tak lepas dari semangat persaudaraan yang erat arek-arek malang yang ada di cikarang,semoga persaudaraan ini akan terjaga sampai selamanya...amien.
Sususan pengurus AREMA CIKARANG FC:
penasehat:cak wergul,bp bambang,sam rahman
ketua:sam farid
bendahara:sam sujud
humas:sam pendik,sam jembret
pelatih:sam dwi ambon

by:dwi ambon,kenongosari

Rabu, 03 Maret 2010

THE DREAM COME TRUE


Jadwal isl memang tdk menentu , ada tim yang bermaian sampai 7 x tapi ada juga yang 4 x , fenomena inilah yang terjadi di Indonesia. Setelah eforia arema 4 laga tak terkalahkan terasa begitu lama menunggu jadwal arema main lagi…..! ya sebulan waktu yg digunakan utk menunggu arema bertanding kembali setelah menang lawan persisam tgl 25 okt 2009. Ketika melihat liputan arema tour borneo serasa asik melihat teman2 aremania borneo bisa menyatu dg pemain & official, dan itulah yg terbesit di benak kami waktu itu, mungkinkah itu terjadi. 2 minggu sebelum pertandingan arema vs persitara kami arema korwil cikarang mengadakan kordinasi dengan arema kerrawang untuk persiapan pertandingan lawan pelita & rencana2 yang mungkin di lakukan jika arema Indonesia fc menginap di hotel kerawang. Kordinasi dapat berjalan baik bahkan arema kerrawang memberikan garansi tiket & keamanan untuk arema cikarang yang akan hadir saat arema vs pelita.

Seminggu setelah kordinasi dg arema kerawang saya merasa resah karena bingung akan mengadakan tour ke persitara ( sebelum lawan pelita tgl 2 des 09 arema harus lawan persitara tgl 28 nov 09) , maklum saya sudah kehilangan kontak dengan kordinator arema Jakarta. Biasanya arema Jakarta akan membantu  kordinasi dlm acara spt ini, ternyata niat baik kami menemukan jalan , saya terhubung dg salah satu kordinator dari arema senayan dan ini menjadi harapan baru untuk memulai niat yang sempat tertunda, 3 hari jelang pertandingan baru saya kordinasi dg mantap untuk mengadakan tour arema vs persitara, jelang 2 hari sebelum pertandingan saya sempat resah karena dapat sms yang isinya bahwa jatah tiket arema hanya di batasi 100 tiket ??? suatu hal yang sgt tdk mungkin krn setiap arema berlaga pasti aremania lebih dari alokasi tiket tsb. Dengan anggota yg sudah masuk berjumlah 80 orang maka ku putuskan utk terus melanjutkan rencana dengan datang lebih awal dan kordinasi dengan kordinator arema senayan. Alhamdulillah rencana berjalan lancar  tour arema ke persitara sukses meskipun arema di tahan imbang 0 – 0 .

 

SAMBUTAN :

Info dari salah satu teman menyebutkan arema Indonesia fc akan check in di grand hotel cikarang, sungguh berita yang luar biasa, dengan waktu yang hanya semalam teman2 arema cikarang mengadakan rembukan utk memberi sambutan ketika arema Indonesia fc check in di hotel. Tugas segera di bagi & ke esokan harinya kami berhasil melobi pihak hotel utk acara sambutan sederhana utk tim kesayangan aremania ini. Derasnya hujan tak membuat niat kami luntur sampai harus menunggu 3 jam kedatangan rombongan arema Indonesia fc tiba di grand hotel cikarang.

3 jam penantian & derasnya hujan seperti terbayar ketika kami bersalaman & berbincang bincang dengan official arema. Suatu kejutan yang sangat mengembirakan ketika salah satu official menawarkan untuk mengadakan acara jumpa fans. Senang bercampur bingung, tapi kami putuskan untuk memberi kabar setelah kami pulang paling lambat jam 21.00 wib. Kami segera kordinasi lagi dlm waktu semalam kami harus bekerja ekstra agar acara tersebut berhasil mulai dari melobi donator,tempat pertemuan , & Konsumsi, dll. Alhamdulillah semua dapat terlewati meskipun harus rela jam istirahat berkurang sehraian full dengan aktifitas.

 

JUMPA FANS :

Acara ini di agendakan jam 19.00 wib setelah arema Indonesia fc melakukan tc di lapangan texmaco kerrawang. Tepat jam 02.30 wib arema cikarang bersiap mengawal rombongan menuju tempat latihan dengan konvoi, tetapi hari itu benar2 tidak bersahabat memasuki kota kerwang hujan turun deras sekali dan lapangan untuk latihan pun tidak memenuhi syarat setelah di cek langsung oleh Mr.  Robert Albert rene pelatih arema.  Perjalan selama 1 jam untuk latihan pun batal dan langsung menuju ke multi cultural centre tempat acara jumap fans. Berikut foto2 acara jumpa fans :

Acara berlangsung cukup meriah, dan sambutan mr. Robert waktu itu adalah “ dengan dukungan aremania ini , arema akan memetik poin penuh dalam laga lawan pelita 2 hari lagi “ hal tersebut terwujud karena arema menang 2 – 0 , sungguh hasil yang maksimal & kabar bahagia bagi arema & aremania.

Demikian lah sedikit cerita yang ingin kami bagi dari aremania korwil cikarang, mudah2an rekan2 aremania di daerah lain juga dapat mendapat kesempatan untuk berjumpa langsung dengan tim arema Indonesia fc dan yang terpenting tentunya dukungan untuk hadir di lapangan ketika arema datang. Bagi kami inilah adalah mimpi yang jadi kenyataan mulai dari sekedar angan2 utk bertemu dg tim kesayangan, waktu yang mepet, dan keberhasilan arema Indonesia fc memeprpanjang rekor tak terkalahkan semua berjalan dengan baiak. Salam satu jiwa semoga kebesaran arema & aremania menjadi modal berharga untuk juara liga  amiiin… !!!!!!

“Nantikan Edisi Special Foto-foto AREMA INDONESIA di Bhumi Cikarang”

MUDIK KE BOEMI AREMA 2009


Kalo mendengar kata AREMA maka yang terbesit dan menonjol adalah kebersamaan dan kreatifitas. Banyak hal yang telah dilakukan dan insaallah akan terus ada, karena ada semangat yang tinggi untuk selalu berkreatifitas, semoga semangat ini dapat terpelihara sampai akhir zaman. Amiiin!!!

Ketika menjelang puasa kemarin sempat terbesit wacana untuk mengadakan acara mudik bareng di perkumpulan arema cikarang, namun hal ini mengalami banyak kendala lantaran minimnya channel dari nawak2 arema cikarang tentang bus yang akan digunakan dan waktu hunting bus yang mepet. Namun berkat usaha keras nawak2  khususnya kordinator di cikarang baru, hal tersebut dapat terlaksana meskipun dalam pelaksanaannya sedikit mengalami kendala lantaran bus yang di pesan tidak sesuai dengan yang di tawarkan meskipun secara garis besar dari sisi kenyamanan sudah memenuhi syarat. Sudah menjadi tradisi di perkumpulan arema cikarang untuk mengadakan setiap acara agar dapat tidak mengecewakan semua pihak yang terlibat di dalamnya, prinsip yang di pegang adalah jangan pernah mengecewakan, jika tidak mampu mending tidak di laksanakan, meskipun berhasil / tidak acara yang kita susun masih ada factor yg gaib yaitu ALLAH SWT, tetapi kita sebagai manusia tentu dapat menganalisis sejauh mana acara ini nantinya akan berhasil atau gagal, dan harapannya adalah kegiatan2 yang selama ini di jalankan dan telah mendapat kredit poin plus dapat di pertahankan untuk setiap acara yang akan di selenggarakan meskipun itu sangat sederhana. Mungkin dengan adanya artikel ini nawak2 yang di sekitar malang punya referensi bus standar bus malam spt lorena/kramatjati/malino menjelang lebaran tahun depan, dan bisa memberikan masukan ke perkumpulan arema cikarang.

Latar belakang diadakannya mudik bareng ini tentunya tidak lepas dari adanya kebersamaan, keamanan, dan rasa emosional yang sama sebagai arema-nia-nita , banyaknya fakta yang telah terjadi di saat mudik lebaran seperti kejahatan dengan model hipnotis dsb tentunya menjadi perhatian plus di segi keamanan dalam mudik, selain itu dengan adanya mudik bareng ini semuanya akan terasa seperti saudara sendiri sehingga suasana dalam bus tidak menjenuhkan meski perjalanan jauh, bahkan agar aroma AREMA terlihat kental di dalamnya maka di bagian depan bus di pasang spanduk arema, cd arema mulai dari arema voice, d ‘ kross, krossari , video hut arema 21 & 22 di siapkan untuk di putar sebagai hiburan sepanjang perjalanan ini. Bahkan untuk menjamin keamanan bus rombongan mudik pun di parker di kawasan KOREM  051/wkt yang terletak di jababeka 2 cikarang baru, tentunya pungli liar premanisme/ copet tidak akan pernah berpikir untuk mencoba mendekati. Semuanya dapat terwujud berkat kerjasama yang baik yang selama ini di jalin oleh nawak2 dan kordinator khususnya dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.

Kisah ini adalah sebagian dari bukti kecil bahwa semangat arema tetap terbawa dalam berbagai even, meskipun itu tidak dalam situasi pertandingan bola. Semoga semangat kebersamaan arema yang positif dapat tetap terjaga dimanapun dan kapanpun !!!!!!!

Salam 1 jiwa,

 

By : Sam “ Lee “ soleh@remacikarang

HUT AREMA KE 22


Seperti rutinitas aremania yang ada di malang, setiap agustus tepatnya tgl 11 pasti dirayakan para aremania untuk memperingati hari jadi arema fc. Ya kata arema dan aremania memang sudah menjadi kesatuan yang kuat dan sulit untuk di pisahkan. Hal ini juga lah yang sebagian besar masih ada pada diri aremania yang ada di luar kota malang. Seperti yang telah dilakukan 3 tahun terakhir ini secara berturut – turut aremania di cikarang juga mengadakan acara untuk memperingati hut arema. Ya kalo 2 tahun terakhir acara di lakukan secara outbond di taman wisata mekar sari cileungsi bogor , tahun ini diadakan secara sederhana dengan mengadakan syukuran di graha lavender. Meskipun demikian tetap acara ini berlangsung sangat meriah…!
Bahkan kami punya ucapan dan do a khusus untuk arema , kutipannya sbb:

SELAMAT ULANG TAHUN KE – 22
“ AREMA – MALANG “
11 AGUSTUS 1987 – 11 AGUSTUS 2009

KOBARAN API CINTA DAN SEMANGAT DI DADA INI TIDAK AKAN PERNAH PADAM
KUNYAYIKAN LAGUMU, KUKENAKAN SEGALA ATRIBUTMU PENUH RASA BANGGA
GELOMBANG DUKA YANG SELALU MENDERA TERNYATA TIDAK SANGGUP MEMATIKAN CINTA DAN SETIA KAMI
TUHAN PASTI BANGGA ……….
BAHWA KESETIAAN KAMI SELALU TERJAGA
KAMI SADAR BAHWA AREMA ADALAH TAKDIR ALLAH S.W.T. MAKA KAMI PERCAYA BAHWA AREMA TIDAK AKAN PERNAH MATI !!!
HARI INI – DI RANTAU YANG JAUH DARI KOTA MALANG DENGAN KEHARUAN YANG DALAM KAMI BERDO’ A
SEMOGA ALLAH S.W.T. SELALU MEMBERI KEKUATAN PADA AREMA - AREMANIA SELALU BERPRESTASI DAN MENJADI KEBANGGAAN BANGSA MALANG RAYA. AMIN !!!!!
SALAM SATU JIWA.

DO’ A PENUTUP
Bismillahirrohmanirrohim alhamdulillahi robbil alamin washolatu wassalamu ala arofil ambiya wal mursalin wa ala alihi wasohbihi wassalam. Ya ALLAH ampunilah dosa kami, dosa orang tua kami dan do a para pahlawan yang mendahului kami. Ya ALLAH berikanlah pada kami ilmu yang bermanfaat, rezeki yang barokah , dan keselamatan di dunia dan akherat. Ya ALLAH tanamkan lah pada kami rasa persaudaraan yang kuat sehingga dapat terjalin sampai akhir jaman nanti, ya ALLAH tunjukkanlah kepada kami jalan yang benar sehingga kami teap berada di jalan yang benar dan hindarkanlah pada kami jalan yang tersesat dan engkau murkai, ya ALLAH jadikanlah perkumpulan ini bermanfaat bagi kami dan lingkungan di sekitar kami. Robbana atina fidunya khasanah wafil akhiroti khasanh wakina ada banner wal hamdulillah irrobil alamin.!!!!!

Nah ini adalah salah satu bukti bahwa aremania yang di luar malang pun masih cinta dan setia dengan arema , dan saya yakin mungkin di berbagai daerah di pelosok dunia juga demikian. Harapan terakhir AREMA akan selalu ada dan menjadi kebanggaan bagi aremania dan bangsa MALANG.
Salam 1jiwa…………..!

By : Sam “ Lee “ Soleh @rema

Arema, Bukan Sekedar Urusan Sepakbola


Arema, selama ini dikenal sebagai klub sepak bola yang ber-home base di kota dingin Malang. Bukan kabar yang mengagetkan jika klub ini hampir tidak bisa mengikuti kompetisi Liga Indonesia karena tidak punya dana. Problem dana memang telah mendarah-daging dalam Arema. Uniknya, klub berlogo singo edan ini selalu dapat mengatasi problem itu, bahkan mempu berprestasi lumayan bagus.

Sekali menjadi juara kompetisi Galatama, dan dua kali masuk ke babak perempat final Liga Indonesia yang telah dicatat Arema. Catatan prestasi ini cukup untuk menempatkan Arema salah satu tim yang disegani di kancah Liga Indonesia. Namun yang lebih sering menarik perhatian publik bola nasional dari Arema dalah polah-tingkah komunitas supporternya yang dikenal dengan sebutan Aremania. Aremania banyak dipuji sebagai prototipe supporter sepak bola yang ideal untuk masa depan sepak-bola Indonesia. Mereka mampu menggabungkan unsur fanatisme terhadap klub kebanggaan dengan sportivitas terhadap pemain dan suppoter lawan, serta kreativitas dalam menghidupkan atmosfer pertandingan.

"Nonton sepakbola di Malang, mengingatkan saya akan pertandingan-pertandingan sepak-bola di Eropa," begitu komentar pelatih asal Belanda, Henk Wulem yang terkesima oleh kreativitas Aremania. Pelatih tim Pelita Solo, Danurwindo suatu ketika juga mengakui, bermain tandang di Malang layaknya bermain di kandang sendiri. Meskipun penonton di Stadion Gajayana Malang sampai ke tepi lapangan, mereka tidak menganggu para pemain lawan dan bersikap sangat ramah. Tim tamu justru sering mendapatkan dukungan penonton ketika tim tuan rumah bermain mengecewakan. Komunitas supporter Pasopati Solo mengakui kelahiran mereka banyak terinspirasi oleh Aremania.

Militansi Aremania tak diragukan. Mereka sanggup bernyanyi dan menari sepanjang pertandingan untuk mendukung tim kesayangannya. Mereka tetap memberi dukungan walaupun tim Arema mengalami kekalahan. Yang lebih diacungi jempol banyak pihak, mereka menyanyikan lagu "Padamu negeri" di awal dan di penghujung pertandingan.

Militansi inilah yang membuat banyak pemain asing, khususnya dari Chili begitu betah tinggal di Malang. Militansi itu yang membuat para pemain bermain kesetanan dan sanggup mengalahkan tim-tim yang lebih unggul. Para pemain bahkan begitu loyal terhadap tim, walaupun mereka tidak digaji setinggi jika mereka bergabung dengan tim lain.

Arema Sebagai Subkultur
Namun, Arema sesungguhnya bukan sekedar sebuah klub sepakbola berikut komunitas suppoerternya yang sangat fanatik. Lebih dari itu, adalah sebuah simbol, atau lambang yang menandakan kebanggaan terhadap identitas sebagai orang asal Malang. Oleh karena itu, sebutan Arema bukan sekedar melekat pada komunitas sepak bola, namun juga digunakan oleh komunitas sopir angkutan umum, tukang becak, komunitas tinju dan lain-lain.

Dalam perspektif historis, identitas Arema juga dapat dilihat sebagai bentuk resistensi terhadap Arek Surabaya. Bukan rahasia lagi jika anak-anak muda Malang dan anak-anak muda Surabaya sejak dahulu bersaing dalam banyak hal. Mereka bersaing untuk menjadi warga yang paling superior di Jawa Timur. Mereka bersaing untuk menunjukkan siapakah yang paling layak untuk menyandang predikat "Arek". Arek Malang menolak anggapan bahwa mereka adalah "warga kelas dua" di Jawa Timur, di bawah Arek Surabaya yang menghuni kota yang lebih besar dan metropolis.

Arek Malang selalu berusaha menciptakan jarak dan "pembeda-pembeda" dengan Arek Surabaya. Untuk itulah mereka berusaha membangun identitas tersendiri. Mereka ingin menunjukkan bahwa kiprah Arek Malang tidak kalah dengan Arek Surabaya. Dalam konteks itulah, kadar permusuhan Arek Malang terhadap Arek Surabaya begitu mengental dan dalam kasus-kasus tertentu melebihi permusuhan mereka dengan komunitas yang secara geografis lebih jauh.

Dalam konteks inilah Arema kemudian menjelma mejadi semacam "subkultur" dengan identitas, simbol dan karakter yang berbeda dari subkultur Arek -yang secara umum telah identik dengan Arek Surabaya. Arek Malang membangun reputasinya di antaranya melalui musik dan olahraga. Sejarah menunjukkan Malang adalah gudangnya petinju berprestasi seperti : Thomas Americo, Wongso Suseno, Polo Sugaray, Monod, dan lain-lain. Malang juga melahirkan pesepak bola kenamaan : Bambang Nurdiansyah, Jamrawi, Singgih Pitono, Aji Santoso, Kuncoro, Maryanto, Agus Yuwono, Charis Yulianto dan lain-lain. Beberapa dari mereka bukan asli Malang, namun mereka besar di Malang dan bangga disebut Arek Malang.

Berkaitan dengan usaha untuk melakukan resistensi itulah kiranya Aremania menunjukkan trend perilaku yang berbeda dengan supporter sepak bola Surabaya. Beberapa tahun belakangan ini, citra supporter sepak bola Surabaya benar-benar menurun. Mereka benar-benar diidentikkan dengan julukan "supporter bonek" dengan berbagai perangai buruknya. Uniknya, pada saat yang bersamaan citra Aremania semakin membaik. Aremania semakin populer sebagai supporter yang fanatik, namun kreatif dan sportif.

Dengan kata lain, semakin buruk perilaku supporter sepak-bola Surabaya, maka akan semakin baik tren perilaku Aremania. Namun hal ini masih perlu pembuktian lebih jauh. Kita lihat saja nanti, apakah ketika supporter sepak-bola Surabaya menunjukkan gelagat membaik, Aremania justu menunjukkan trend sebaliknya. Mudah-mudahan yang terjadi Arema justru semakin lebih baik lagi.

Arema Sebagai Media Katarsis
Di sisi lain, keberadaan Arema dan Aremania juga bermakna sebagai media katarsis bagi problem-problem sosial yang dihadapi anak-anak muda Malang. Jika mau jujur, karakteristik anak-anak muda Malang tidak jauh beda dengan anak-anak muda Surabaya. Mereka menjadi bagian dari dinamika tradisi kekerasan, premanisme serta gaya hidup hedonis yang juga berkembang di Malang. Arek Malang dalam sejarahnya juga mengenal minum-minuman keras, narkoba dan berbagai bentuk aksi kejahatan. Omong-omong tentang kekerasan, bahkan ada seloroh yang menyatakan "Tradisi kekerasan di Malang sudah kondang sejak jaman Ken Arok".

Walaupun tidak ada data statistik yang meyakinkan, penulis yakin kebiasaan-kebiasan buruk Arek Malang itu menurun signifikan sejak mereka Arema berdiri tahun 1987 dan berhasil menjadi simbol kebanggaan baru bagi Arek Malang. Arema dapat menjadi muara (yang positip) bagi Arek-arek Malang untuk menumpahkan segala kesumpekan hidup yang mereka alami. Arema dapat menjadi media katarsis bagi energi-energi terpendan dalam tubuh anak-anak muda di Malang.

Dalam konteks inilah, fanatisme terhadap Arema menghasilkan efek-efek positip. Fanatisme itu dapat mengurangi kebiasaan nge-drug, minuman keras, trek-trekan (balapan liar) dan kebiasan-kebiasan buruk lain yang lazim dilakukan arek-arek Malang. Fanatisme itu tidak dibiarkan tumbuh liar, melainkan dikelola dengan baik melalui pembentukan korwil-korwil Arema berikut berbagai kegiatan positipnya : pengajian, tahlil bersama, arisan, bakti sosial dan lain-lain.

Memang mustahil untuk memastikan bahwa 10.000 lebih supporter Arema semuanya sudah berkelakuan baik. Tentu saja ada satu-dua orang yang masih suka minum-minuman, ngedrug, nyopet ataupun tindakan kejahatan yang lain. Meskipun demikian, harus diakui Aremania semakin jauh dari kesan supporter sepak bola yang sangar, anarkhis dan suka melakukan kekerasan.

Berdasarkan realitas-realitas di atas, terlihat bahwa Arema sesungguhnya adalah aset yang sangat berharga bagi masyarakat Malang dan sekitarnya. Eksistensi Arema dan Aremania mampu menghadirkan sejumlah dampak positip bagi kehidupan sosial masyarakat Malang pada umumnya.


*) GedePrama
, Penulis adalah pengamat sepakbola dan staf peneliti ISAI

    Salah satu Motivator Terlaris di Indonesia

Aremania Itu Apa


Mengenang suatu siang, jauh di belakang sana, pada hari-hari awal masa Kampanye Pemilu 1992 di sekitar alun-alun bunderan Malang. Iring-iringan simpatisan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dengan seragam serba hijau berteriak-teriak sambil menunjuk-nunjuk gambar bintang. Ada nada marah di wajah mereka, juga dendam. Pemilu 1992 memang masih sekedar sandiwara, tak perduli dukungan sebesar apapun sudah jelas Golkar menang mutlak. Dan pawai kampanye jadi salah satu ajang pelampiasan kekesalan, seperti terlihat dari iringan massa PPP. Di pinggir, orang-orang menyambut riang, seraya mengangkat tangan tinggi-tinggi. Hanya sekian menit kemudian mendadak wajah mereka berubah pucat, tatkala dari arah berlawanan muncul pula arak-arakan Golkar, berwarna kuning dan lambang pohon beringin; musuh bebuyutan!

"Wah, ruwet iki pasti tawuran," celutuk mereka yang di pinggir jalan sambil beranjak menjauh dari kemungkinan bentrokan. Semakin mendekat arak-arakan, aroma amuk pun terasa menyebar. Kedua gerombolan pasang kuda-kuda. Besi, pentungan, batu, rantai, sudah ditangan. Hujatan, cacian dan provokasi mulai keluar. "Golkar keat (tai), diancuk!" PPP bedes (Monyet)! Kerek (Anjing)!"

Seperti diduga, batu-batu melayang. Bagaimanapun dalam situasi chaostik itu, masih ada yang berupaya tetap dingin --turun dari truk dan melerai massa masing-masing. "Hop, hop! (berhenti,berhenti!) Diancuk, keat kabeh! (Diancuk, semua tai !) Iki podo Ngalam, podo Arema, kok tarung! (Sesama warga Kota Malang, sesama Arema, kok berkelahi!)

Ayo salaman..!!!" Suasana amok mencair drastis. 'Arema' rupanya bertuah, punya magis, seperti imam yang harus dipatuhi. 'Arema' menyebar senyum, menggali kekerabatan dan kedua rombongan melanjutkan perjalanan, seolah tidak ada lagi tarung kepentingan politik. Arema ?
***

Arema; Arek Malang atau anak Malang. Sedangkan Ngalam kebalikan Malang, kota yang tak begitu kecil dan tak begitu besar, penghasil apel hijau yang asem-asem manis, dan dulu pernah bercuaca amat sejuk. Malang, hanya sekitar satu jam perjalanan dari Ibukota Propinsi Jawa Timur, Surabaya, namun menempatkan jurang yang cukup jauh dalam karakter komunitas, paling tidak komunitas anak muda.

Semula Arema digunakan sebagai identitas anak-anak muda asal Malang pada tahun 70-an dan awal 80-an, khususnya bagi yang merantau Jakarta atau kota-kota besar lainnya. Istilah itu juga akrab di kalangan geng-geng anak muda Malang, yang saat itu sedang menggejala. Belakangan, kata Arema dipakai resmi jadi nama klub sepakbola profesional Malang yang didirikan pertengahan tahun 80-an. Pendirinya mantan Gubernur Irian Jaya, Acub Zainal. Arema makin menjulang, dan menjadi kebanggaan anak-anak muda di kota, yang dijuluki sebagai kota kaum pensiunan itu, setelah Arema memenangkan Piala Galatama 1987. Bayangkan betapa besarnya makna Arema yang terangkat oleh sebuah klub sepakbola pendatang baru dari sebuah kota ukuran menengah, Malang, yang menjungkirkan nama-nama besar macam Niac Mitra Surbaya maupun Pelita Jakarta.

Kebesaran Arema terus terpelihara sampai sekarang. Jangan heran, hampir di semua sudut kota Malang, termasuk di gang-gang sempitnya, diriuhi coret-coret logo klub Arema ; singa mengaum dengan dasar biru tua. ''Kegilaan mereka terhadap klub sepakbola kesayangannya, mirip kegilaan fans sepakbola manca negara,'' ungkap wartawan Kompas, Putu Fajar Arcana, yang bukan asli Malang, waktu melukiskan ekpresi penggila bola kota Malang. Dia menulis, "Jangan diragukan lagi sepakbola bagi masyarakat Malang ibaratnya rokok bagi lelaki. Olahraga 'rakyat' ini menjadi keseharian yang serius. Bahkan dianggap sebagai ekspresi 'kejantanan'. Bisa jadi penilaian wartawan tadi agak berlebihan, tapi ada benarnya jika menengok Arema menggelar pertandingan di Stadion Gajayana, Malang. Stadion yang berkapasitas 17.000 orang itu dipadati sampai lebih 25.000 orang. Belum lagi, aktivitas pendukung resminya yang mencapai 25.000, dengan 'perwakilan' yang dapat dijumpai di Jakarta, Denpasar atau Batam.

Salah satu contoh konkrit tatkala PS Arema, yang kala itu dikelola Lucky Zainal, berhasil melaju ke 8 (delapan) besar Liga Indonesia di Stadion Senayan Tahun 2000. Ketimbang penggila peserta delapan besar yang lain, kehadiran suporter Arema paling semarak penampilannya, sehingga hampir semua media terbitan Jakarta saat itu mengangkat khusus gejala itu. Sebuah tabloid mingguan olahraga malah menampilkan foto ekspresi para Aremania dalam dua halaman penuh. Lebih dari itu, seorang penggila bola yang melihat lewat layar kaca kecele mengira ekpresi Aremania di stadion senayan itu adalah penggila bola asal Inggris. "Tak hanya rancangan kostum yang menarik," tulis Harian Kompas," tetapi juga lagu-lagu ciptaan mereka sendiri untuk mengangkat moral timnya."
***

Lantas apa hubungan antara kejadian di sebuah siang Kampanye Pemilu 1992 dengan Aremania? Ekspresi 'kegilaan' penggemar sepakbola di Malang jelas bisa terjadi di kota mana saja, terutama di kota-kota di mana sepakbola dinisbatkan seolah sebagai iman, sebagai agama, macam di Brazil atau Inggris. Fenomena seperti itu barangkali juga terlihat di komunitas bola di Makasar, Surabaya, atau Medan. Namun, tatkala kegilaan itu -- melalui identifikasi Aremania sepakbola -- menjadi sebuah semacam 'kanalisasi' konflik atau apalah -yang jelas bisa meredakan konflik-- tentu membuka banyak penafsiran.

Ada banyak contoh dari pengaruh langsung identifikasi lewat Arema dalam meminimalkan bentrokan atau gesekan antar kelompok masyarakat di Malang. Peredaman seperti kejadian Kampanye Pemilu 1992, antara Golkar yang super kuat dengan PPP yang merasa tertipu, acap terulang. Lantas saat kecamuk kerusuhan 1998 yang melanda sejumlah kota-kota lain, ternyata Malang, yang sudah dipadati pertokoan dengan 48 kampus dan 100.000 mahasiswa, luput dari aksi penjarahan dan demonstrasi anarkis. "Dengan memakai pendekatan ala Arema," ujar petinggi kota itu, saat ditanya resep pengamanan. Rupanya, saat itu ribuan preman dikumpulkan melalui perkumpulan suporter Arema, dan ditugaskan mengamankan kota. Berhasil. "Fenomena Aremania berkembang ke arah kepentingan ekonomi, sosial dan politik, dan bahkan keamanan," komentar sejumlah pengamat sosial atas kejadian itu.

Tentu proses identifikasi Aremania tidak begitu saja terjadi tanpa proses yang panjang. Makin mengentalnya identifikasi itu tak luput dari penggunaan bahasa walikan (balikan) di antara komunitas anak-anak muda Malang. Tidak diketahui secara secara persis kapan kebiasaan bahasa walikan itu dimulai. Ada yang bilang kebiasaan berbahasa seperti itu dimulai oleh anggota geng-geng Malang pada awal 70-an. Yang jelas melalui bahasa prokemnya anak-anak Malang, kata pengamat sosial budaya Universitas Negeri Malang (UM) Dr. Djoko Sardjono, bahasa walikan makin mengentalkan proses identifikasi Aremania. Bahkan, mengutip Dr. Djoko Sardjono, "Aremania sudah menjadi semacam subkultur, di mana terdapat persamaan emosi yang guyub di antara komunitas."

Saya sendiri pernah 'diselamatkan' oleh bahasa walikan khas Malang. Waktu itu di Stasiun Senen, Jakarta, saya ingin pulang kampung ke Malang tapi kehabisan tiket dan berdiri bingung di salah satu pintu masuk gerbong. Tiba-tiba muncul seseorang, berpenampilan menyeramkan, dan memang menodong saya minta duit. Tahu kalau dialeknya khas Malang, saya langsung menyergap dengan bahasa walikan. "Ayas kadit ojir, jes!" (Aku tidak punya uang, mas!). Sekonyong-konyong dia pasang muka manis. Urusan selesai. Bagi anak-anak Malang, sudah jadi pegangan agar menggunakan bahasa walikan di kawasan Blok M supaya bebas dari tekanan para preman asal Malang yang memang banyak berlalu-lalang di sana.

Terhadap fenomena identifikasi aremania itu, muncul bermacam analisa. Sebagian pengamat --dengan sedikit genit dan bagi beberapa orang mungkin terasa berlebihan-- mengkaitkan hal itu secara kultural dengan fenomena proletar yang disimbolkan dalam diri Ken Arok, Raja Singosari pertama dari jaman abad ke 12 silam. Bekas kerajaan Singosari ini terletak di kecamatan Singosari, sekitar lima belas menit dari Pusat Kota Malang. Kata mereka, latar belakang Ken Arok adalah raja jelata, dan berhasil memfusikan berbagai kekuatan para preman, sekaligus para pendeta untuk melawan kerajaan Kediri. "Sepenggal sejarah itu, paling tidak menjelma dalam spirit Aremania. Paling tidak terlihat, saat Aremania menjadi benteng kota yang efektif untuk melawan perusuh saat reformasi bergulir," kata pengamat budaya Dwi Tjahyono (Kompas, 15 Desember 2000).

Analisa yang mungkin tergolong standard, dari para sosiolog -yang buat saya tamatan Ilmu Administrasi Negara Univeristas Brawijaya terasa masuk akal juga-- adalah bahwa fenomena Aremania disokong oleh suatu kesadaran bersama (kolektif) atas dasar persamaan emosi tentang betapa pentingnya melakukan identifikasi. Dan itu ditemukan anak-anak Malang melalui sebuah permainan sebelas orang dalam menendang dan merebut sebuah benda bundar. Olahraga khas orang-orang bawah itu kemudian dibungkus dalam sebuah kata yang sebelumnya sudah hidup di Malang secara sosial; Arema, dan kemudian dijahit lebih kuat lagi dengan bahasa walikan. Kaum muda Malang pun identik dengan sepakbola, Arema, dan bahasa walikan. Itulah dia Aremania.
***