Sabtu, 06 Maret 2010

prospektus aremania

Saya sangat appreciate terhadap perjuangan manajemen Arema Malang yang baru saja berjuang menyelamatkan nama besar Arema Malang dari masa kritisnya setelah PT. Bentoel melepas kepemilikannya.

Aremania

Bukan itu saja, saya juga angkat topi terhadap komitmen tim manajemen yang ingin membangun tim Arema Malang menjadi lebih baik lagi untuk jangka panjang, artinya tim manajemen menerapkan strategi yang mampu menarik berbagai pihak untuk ikut andil dalam membesarkan nama Arema Malang yang dikelola secara professional.

Jika kita melihat sepak terjang tim manajemen yang telah ditempuh selama ini, tim manajemen berusaha mewujudkan komitmen tersebut agar tidak hanya sekedar di bibir saja.

Kesuksesan mempertahankan title sebagai tim paling professional di tanah air, perekrutan pemain muda yang potensial, tim manajemen yang diduduki oleh orang-orang yang memiliki kompetensi dan loyalitas yang tidak diragukan lagi, dan beberapa reformasi prosedur operasional (launching tim Arema Malang yang dikemas dalam acara yang lebih dekat dengan Aremania, perbaikan sistem ticketing, dsb) adalah bukti nyata dari proses mewujudkan komitmen tersebut.

Saya menilai ini adalah awal yang baik untuk perjalanan tim Arema Malang sejak dipegang oleh manajemen yang baru. Sebagai tim profesional yang berhabitat di lingkungan yang kurang profesional, bisa dipastikan tim Arema Malang adalah barometer sepak bola Indonesia di mata dunia.

Ini adalah amanah dan tanggung jawab moral yang harus diemban oleh seluruh komponen tim Arema Malang, baik tim manajemen, pemain, maupun suporter Aremania. Seluruh komponen tim Arema Malang diharapkan mampu bersikap professional dalam menjalankan fungsinya masing-masing sebagai konsekuensi dari title tersebut.

Tim manajemen diharapkan mampu mengelola tim secara professional, para pemain diharapkan mampu menampilkan permainan yang sportif, dan para suporter Aremania diharapkan mampu memberikan dukungan yang berkualitas terhadap tim Arema Malang.

Melihat kondisi di atas, sudah menjadi kewajiban kita semua sebagai suporter dalam mendukung setiap langkah tim manajemen dalam mewujudkan komitmen di atas. Sebagai tim professional, tim Arema Malang sebaiknya menerapkan program-program kerja yang mendukung terciptanya industri sepak bola modern dalam usaha membangun tim.

Jika rakyat Indonesia sangat mengandalkan tim-tim lain yang ada di Indonesia dan regulator sepak bola nasional dalam membangun sepak bola modern di Indonesia, maka bisa diperkirakan harapan tersebut akan terwujud dalam jangka waktu yang relatif lama.

Masih banyaknya tim-tim Indonesia yang masih mengandalkan uang rakyat sebagai sumber utama pendapatan klub, penyelenggarakan kompetisi yang masih jauh dari kata sempurna, minimnya nilai sportifitas para pemain dan pengadil di lapangan, konflik kepentingan antara klub dan timnas, dan masalah-masalah lainnya adalah alasan utama dari pernyataan saya di atas.

Pemain-pemain Arema sebelum launching

Melihat potensi besar yang dimiliki Arema Malang, saya yakin tim Arema Malang mampu menjadi pelopor dalam membangun sepak bola modern di Indonesia.

Memasuki era sepak bola modern, investor adalah sesuatu yang tidak bisa dianggap sebelah mata. Investor memegang peranan penting dalam membangun iklim sepak bola modern. Seorang investor yang cerdas pasti akan memilih klub yang memiliki prospek yang baik sebelum menanamkan dananya dalam klub tersebut.

Inti dari sebuah investasi adalah adanya return yang menguntungkan dengan risiko yang minim. Oleh karena itu, seluruh komponen tim diharapkan mampu mempercantik performance Arema Malang agar mampu menarik investor potensial sehingga tim Arema Malang bisa lebih baik lagi.

Banyak cara yang bisa ditempuh dalam usaha mempercantik performance Arema Malang, antara lain: mengoptimalkan profitabilitas tim Arema Malang, menguatkan branding tim Arema Malang, mengukir prestasi dalam setiap kompetisi yang diikutinya, dan meningkatkan kualitas Aremania yang notabene sebagai konsumen utama.

1. Mengoptimalkan profitabilitas tim Arema Malang
Guna memperoleh profit yang optimal, tim manajemen diharapkan mampu memaksimalkan pendapatan dan mngatur setiap pengeluaran secara efisien. Jika kita mengamati klub-klub sepak bola modern di Eropa, maka setidaknya kita bisa menemukan 3 (tiga) sumber pendapatan utama, yaitu:

a. Ticketing
Memiliki supporter fanatik seperti Aremania, pendapatan yang berasal dari penjualan tiket pertandingan kandang adalah sumber utama pendapatan tim Arema Malang. Pada sektor ini, Aremania memegang peranan penting dalam pengoptimalannya. Tentunya kita masih ingat pernyataan manajemen sebelumnya yang mengatakan bahwa penerimaan tim melalui tiket, sponsor dan hak siar hanya mengcover 15% dari total pengeluaran.

Jika kita sedikit flash back ke belakang, memang harus kita akui bersama bahwa Stadion Kanjuruhan hanya akan dipenuhi oleh para Aremania ketika menghadapi tim-tim besar saja. Memasuki kompetisi ISL 2009/2010, saya sangat yakin bahwa para Aremania akan selalu memadati Stadion Kanjuruhan untuk mendukung langsung partai kandang Arema Malang. Pendapat saya tersebut didasari oleh banyaknya para Aremania yang menginginkan tim Arema Malang tetap berada di Malang ketika ditempa krisis keuangan beberapa bulan yang lalu.

Menurut pernyataan Direktur PT. Arema Indonesia, Bapak Gunadi Handoko, dalam acara launching tim Arema Malang 2009/2010 sebagaimana dilansir Jawa Pos mengatakan, pihaknya mengapresiasi sambutan Aremania. Kehadiran Aremania tentu memotivasi pemain Arema untuk bisa meraih kemenangan di setiap pertandingan.

Apalagi dalam musim kompetisi 2009-2010, ysayaan menargetkan masuk papan atas. Selain itu, PT Arema Indonesia saat ini membutuhkan dukungan Aremania. Kehadiran Aremania itu tentu tidak hanya menjadi suporter, tetapi juga mendukung finansial tim dengan tertib membeli tiket. Ketertiban Aremania dalam membeli tiket bisa membantu biaya operasional PS Arema yang saat ini masih kekurangan dana sekitar Rp 7,5 miliar. Sebab, Arema musim ini hanya mendapatkan suntikan dana sponsor dari PT Bentoel Rp 7,5 miliar.

Aremania

Melihat kondisi di atas, para Aremania diharapkan memiliki komitmen moral terhadap tuntutan yang dikumandangkan bersama agar tim Arema Malang tetap survive. Sekarang, para Aremania diharapkan mampu menjaga komitmennya untuk selalu mendukung tim Arema Malang.

b. Sponsorship
Pada sumber pendapatan melalui sponsorship berarti sudah mencakup pendapatan dari sponsor yang menjadi mitra tim Arema Malang, hak siar dari televisi dan hasil penjualan merchandise. Menurut saya, pendapatan dari sponsor dan penjualan merchandise adalah sebuah lahan potensial yang bisa dioptimalkan oleh tim manajemen untuk menambah kekuatan financial di tubuh tim Arema Malang.

Pendapatan Sponsor

Menurut saya ada beberapa langkah nyata yang bisa dilakukan oleh seluruh komponen tim Arema Malang dalam mengoptimalkan sektor ini. Tujuan utama dari pihak sponsor bekerja sama dengan tim sekelas Arema Malang adalah untuk membuat citra dan mendongkrak penjualan produknya.

Berdasarkan tujuan tersebut, Aremania dan masyarakat lainnya adalah target utamanya. Sebelum memutuskan untuk bekerja sama dengan tim Arema Malang, pihak sponsor pasti memerlukan data-data yang akurat untuk menganalisis keuntungan dan kerugian dari kerja sama tersebut. Jika kita melihat fakta yang terjadi di tubuh Aremania sekarang, pihak sponsor pasti kesulitan memperoleh data-data yang akurat guna proses analisisnya.

Siapa yang bisa menjawab pertanyaan mengenai: Berapa jumlah pasti supporter Aremania di seluruh dunia? Bagaimana dengan keragaman demografi, geografi, psikografi dan perilakunya? Data-data di atas sangat diperlukan oleh pihak sponsor dalam melakukan analisis segmentasi pasar produknya.

Segmentasi pasar adalah studi untuk mengelompokkan pasar ke dalam kelompok-kelompok yang lebih homogen sehingga perusahaan dapat mengetahui profil konsumen yang akan dituju. terdapat beberapa variabel pengelompokan yang bisa digunakan di antaranya berdasarkan: demografi, geografi, psikografi dan behavior/perilaku.

Variabel umum dalam demografi adalah gender, kisaran usia, status ekonomi dan social (SES), pendidikan, pekerjaan. Adapun, psikografi lebih ke arah gaya hidup dan penampilan pribadi (personality). Perilaku sebagai variabel mengarah kepada frekuensi dan cara penggunaan, manfaat yang dicari, tingkat keterikatan atau loyalitas terhadap merek (brand).

Apabila perusahaan telah mengetahui target pasarnya, maka strategi pemasaran perusahaan dapat terfokus pada target pasar dan perusahaan dapat menempatkan produk secara tepat di benak konsumen.

Menurut Philip Kottler (1980), proses pemasaran yang berhasil terdiri dari serangkaian langkah yang berkesinambungan terdiri atas tiga tahap yaitu segmentasi, targeting dan positioning. Segmentasi pasar pada dasarnya adalah suatu strategi untuk memahami struktur konsumen. Sedangkan targeting atau menentukan target pasar adalah persoalan bagaimana memilih, menyeleksi dan menjangkau konsumen. Setelah pasar sasaran dipilih, maka proses selanjutnya adalah melakukan positioning yaitu suatu strategi untuk memasuki jendela otak konsumen.

Jika para Aremania mampu menyediakan data-data tersebut, tentunya ini akan menjadi nilai tambah tim Arema Malang di mata pihak sponsor dan investor untuk ikut membantu pendanaan demi keberlangsungan tim Arema Malang. Jika kita melihat dunia usaha saat ini, mayoritas perusahaan besar selalu memiliki website yang mengandung berbagai informasi yang dibutuhkan oleh para stakeholders sehingga memudahkan untuk dilakukan analisis.

Sekarang ini, kita bisa menjumpai beberapa website yang dikembangkan oleh Aremania. Kondisi tersebut merupakan sarana potensial yang bisa kita optimalkan untuk mengakomodir kepentingan tersebut. Langkah ini juga merupakan langkah nyata dalam membantu tim manajemen untuk mencari investor dan sponsor yang menjadi mitra usaha demi kemajuan tim Arema Malang.

Arema

Hak siar televisi

Mengenai sumber pendapatan melalui hak siar televisi sepertinya tim Arema Malang sangat bergantung dengan PT. Liga Indonesia sebagai regulatornya. Saat ini, iklim pesepakbolaan dan dunia pertelevisian di Indonesia masih belum menunjang untuk pengoptimalan sektor ini.

Merchandise

Pendapatan melalui penjualan merchandise adalah lahan basah yang bisa dioptimalkan oleh tim manajemen untuk menciptakan arus kas masuk ke tim Arema Malang. Sangat ironis, jika tim sebesar Arema Malang yang memiliki suporter fanatik dan mandiri tidak pernah menikmati hasil penjualan merchandise yang berbau Arema Malang. Jika kita pergi ke stadion Kanjuruhan untuk menyaksikan laga home tim Arema Malang, mungkin kita bisa menghitung dengan jari berapa supporter yang tidak menggunakan merchandise yang berbau Arema Malang.

Menurut saya, sudah saatnya tim manajemen segera mengoptimalkan sumber pendanaan ini. Masalah yang sering muncul adalah adanya konflik yang ditimbulkan oleh Aremania sendiri. Jika kita cermati dengan bijaksana, selama ini yang merasakan manisnya laba penjualan merchandise yang berbau Arema Malang adalah para Aremania sendiri.

Saya juga kurang begitu paham, apakah para Aremania tersebut juga menyisihkan sebagian pendapatannya untuk disalurkan kepada tim manajemen sebagai bentuk pembayaran royalti. Jika memang tim manajemen Arema Malang tidak bersedia mengoptimalkan sumber pendapatan melalui sektor ini dengan alasan tidak ingin terjadi conflict of interest dengan para Aremania, maka sebaiknya harus dicarikan win-win solution yang tidak merugikan kedua belah pihak.

Berdasarkan kondisi di atas, saya berpendapat bahwa sebaiknya tim manajemen segera menjalin kerja sama dengan salah satu produsen atau konsorsium produsen yang selama ini memproduksi merchandise yang berbau Arema Malang demi tercapainya tujuan bersama. Pembuatan suatu brand resmi dari tim manajemen merupakan solusi untuk membantu penciptaan aliran dana ke tubuh tim Arema Malang.

Saya yakin, para Aremania pasti akan lebih memilih membeli merchandise dengan brand resmi walaupun harganya lebih mahal karena para Aremania juga ingin berpartisipasi aktif membantu keuangan tim Arema Malang. Jika tim manajemen belum mengoptimalkan sektor ini, maka Aremania yang selama ini menikmati manisnya laba penjualan merchandise yang berbau Arema Malang sebaiknya bersedia menyisihkan sebagian labanya untuk tim Arema Malang.

Transfer fee

Pendapatan melalui transfer fee sebaiknya segera diadopsi oleh tim manajemen Arema Malang. Walaupun sistem kontrak pemain lebih dari satu tahun belum lazim diaplikasikan di dunia pesepakbolaan tanah air, tim manajemen sebaiknya berani mendobrak tradisi tersebut. Kita harap maklum jika tim manajemen belum melakukan sistem tersebut di tahun ini sebab memang saat ini tim manajemen masih fokus terhadap masalah keberlangsungan tim. Jika tim Arema Malang sudah memiliki kekuatan keuangan yang baik, saya berharap sistem tersebut bisa diadopsi oleh tim manajemen.

Selain faktor keuangan, kendala utama yang harus dihadapi dari pengaplikasian sistem tersebut adalah ketidakpastian jadwal yang kompetisi yang dibuat oleh regulator sepak bola nasional sehingga sering kali jeda kompetisi berlangsung sangat lama dan merugikan klub yang telah mengontrak pemain. Sebagai tim profesional yang berhabitat di lingkungan yang kurang professional, tim Arema Malang sebaiknya tidak selalu beradaptasi dengan segala kondisi tersebut. Saya berharap tim Arema Malang selalu menjadi ujung tombak bagi kemajuan sepak bola nasional

2. Menguatkan branding tim Arema Malang

Saya berpendapat bahwa branding tim Arema Malang dan Aremania adalah yang terbaik jika dibandingkan dengan klub-klub sepak bola dalam negeri. Pendapat di atas bukanlah sebuah pendapat yang bermuara pada fanatisme semata. Karakter permainan yang khas, prestasi yang telah diraih, kreativitas Aremania yang telah diakui oleh PSSI, fanatisme dan loyalitas Aremania dalam mendukung tim, kuantitas Aremania yang besar dan menyebar di berbagai penjuru dunia, kemandirian Aremania yang disertai keikhlasan, hubungan baik Aremania yang terjalin dengan supporter lain, dan sebagainya adalah bukti yang mendukung pernyataan di atas. Semua potensi positif yang dimiliki oleh semua komponen tim Arema Malang masih bisa dikembangkan lebih lanjut sehingga mampu meningkatkan branding tim Arema Malang yang selanjutnya mampu menarik investor potensial demi kemajuan tim Arema Malang.

3. Mengukir prestasi dalam setiap kompetisi yang diikutinya

Selain faktor kesehatan financial, parameter utama dalam menilai keberhasilan sebuah klub dalam menjalani kompetisi adalah pencapaian prestasi klub tersebut. Semakin banyak prestasi yang diukir oleh sebuah klub akan memberikan nilai plus bagi klub tersebut baik di mata supporter, investor maupun sponsor. Para Aremania pasti akan semakin antusias datang langsung ke stadion jika tim Arema Malang sering meraih kemenangan dalam setiap pertandingan. Seiring dengan prestasi yang diraih dan diikuti dengan meningkatnya profitabilitas klub, maka akan semakin banyak juga investor yang tertarik untuk menanamkan dananya di klub Arema Malang. Nilai kontrak dengan pihak sponsor pun bisa dipastikan akan meningkat seiring dengan pencapaian prestasi yang mampu diraih oleh klub.

4. Meningkatkan kualitas Aremania

Kualitas yang saya maksud di sini adalah sangat luas, yang terdiri dari: kreatifitas, loyalitas, kepedulian, kemandirian, kekompakan, koordinasi, dan nilai-nilai positif lainnya. Point yang coba saya bahas di sini adalah koordinasi para Aremania. Saya sangat tertarik dengan keunikan supporter Aremania yang tetap survive dan kompak dalam memberikan dukungan walaupun tanpa dipimpin oleh seorang ketua dan saya berharap keunikan tersebut akan tetap terjaga selamanya. Di balik keunikan tersebut, saya melihat masih terdapat sebuah kelemahan dalam hal koordinasi. Begitu banyaknya korwil Aremania yang tersebar di seluruh dunia saat ini kurang terkoordinir dengan baik. Saya berpendapat bahwa setiap setahun sekali diadakan pertemuan yang mengakomodir semua korwil dalam sebuah pertemuan besar di Malang. Pertemuan tersebut bisa dikemas dengan acara seperti Jambore Supporter, musyawarah untuk membicarakan program-program demi perbaikan Aremania, reuni bersama, atau dengan acara lain yang bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi sesama Aremania.

Tentunya beberapa langkah di atas tidak akan pernah terealisasi tanpa adanya partisipasi aktif dari para Aremania. Marilah kita bersama-sama membangun sebuah pondasi yang kuat demi tegaknya tim Arema Malang untuk kita wariskan kepada para Aremania generasi mendatang.

Salam satu jiwa, Arema.

Pustaka:
Philip Kotler, Principles of Marketing, Prentice Hall, New Jersey, 1980.
www.jawapos.co.id



Dikirim oleh Kami Arema, kirimkan artikel anda seputar Arema dan Aremania melalui email redaksi@ongisnade.net untuk dimuat di Tribun Aremania Ongisnade.net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar